PARIS (THE MOST HANDSOME MAN EVER)

Paris (Bahasa Yunani: Πάρις; juga dikenal dengan nama Aleksander atau Aleksandros), anak laki-laki dari Priamus, Raja Troya, seringkali disebut-sebut dalam Mitologi Yunani. Cerita yang paling terkenal mungkin adalah karena kisah asmaranya dengan Helena, Ratu Sparta, yang menyebabkan terjadinya Perang Troya. Di penghujung perang, dia yang melukai Akhiles dengan panah (atas bisikan dari Dewa Hermes yang memberi tahu kelemahan Akhiles yang kebal senjata itu ada di mata kaki-nya), seperti yang sudah diramalkan oleh Thetis, Ibu Akhiles.

Paris adalah anak dari Priamus dan Hekuba. Sebelum kelahirannya, ibunya bermimpi melahirkan obor yang menyala-nyala. Mimpi ini diartikan oleh Aekus sang peramal sebagai ramalan akan terjadinya keruntuhan Kerajaan Troya, dan menyatakan bahwa anak yang akan lahir ini akan membawa bencana bagi tanah kelahirannya itu. Di hari kelahirannya, dimana sebelumnya telah diramalkan oleh Aekus bahwa untuk menyelamatkan Kerajaan Troya, maka anak itu harus dibunuh segera setelah anak itu dilahirkan, baik Priamus dan Hekuba tidak sampai hati membunuh anaknya sendiri, meski sudah berulang kali diperingatkan oleh Herofil, salah seorang Pendeta dari Kuil Dewa Apolo. Priamus memerintahkan pada Agelaus untuk membawanya pergi dan membunuhnya di suatu tempat karena tidak tega melihat anaknya sendiri dikorbankan demi menyelamatkan kerajaannya.

Aelaus tidak tega menghunuskan pedangnya pada bayi mungil itu, dia meninggalkannya begitu saja di Gunung Ida, berharap bayi itu akan mati dengan sendirinya dimakan serigala atau hewan liar lainnya. Tetapi ternyata bayi mungil itu bernasib mujur, selama sembilan hari dia disusui oleh beruang liar yang hidup di Gunung Ida. Setelah sembilan hari, Agelaus kembali untuk memastikan apakah bayi itu sudah tewas, dia begitu terkejut ketika mendapati bayi mungil itu sehat dan baik-baik saja, dia kemudian membawanya pulang dengan tas ransel (dalam abjad Yunani πήρα, dibaca Paris, yang merupakan asal muasal namanya, yang artinya "tas punggung/ransel") mengakuinya sebagai anaknya sendiri. Kemudian dia kembali kepada Raja Priamus dengan membawa potongan lidah anjing sebagai bukti bahwa dia telah membunuh bayi itu.

Paris terlahir sebagai pemuda yang luar biasa tampan dan sangat cerdas, di usia anak-anak dia sudah berani menelusuri jejak pencuri ternak dan mengembalikan ternak-ternak curian itu kepada pemiliknya, oleh karena itu dia diberi nama julukan Aleksander (pelindung manusia). oleh orang-orang di sekitarnya.

Pada saat itu, Oenone dari Frigia, seorang Dewi dari Gunung Ida jatuh cinta padanya. Oenone adalah anak dari Kebren, Dewa Sungai (sumber lain ada yang menyatakan dia anak dari Oeneus). Dewi ini memiliki keahlian pengobatan dan pandai meramal, karena diajarkan oleh Dewi Rhea dan Dewa Apolo. Ketika pada akhirnya Paris meninggalkannya demi Helena, dia sempat berpesan kepada Paris jika dia terluka agar segera menemuinya karena dia sanggup menyembuhkan luka separah apapun asalkan dia masih bernyawa.

Paris mempunyai kegemaran mengadu kerbau-kerbau Agelaus yang biasa digembalakannya, sehingga ada seekor kerbau yang menjadi kerbau kesayangannya. karena selalu memenangkan pertarungan. Dia ikut dalam perlombaan adu kerbau dan berhasil mengalahkan semua lawannya dan menjadi pemenang. Akhirnya Paris mengumumkan bahwa dia akan memberikan mahkota emas bagi siapa saja yang bisa mengalahkan kerbaunya. Dewa Ares menanggapi tantangan tersebut dan mengubah wujudnya menjadi kerbau dan mengalahkan kerbau Paris. Paris memberikan mahkota emas itu kepada Dewa Ares yang menyamar tanpa ragu-ragu, karena kejujurannya inilah yang akhirnya membuat Dewa-dewa Olimpus menjadikannya hakim pada kontes yang diperebutkan oleh Dewi Hera, Dewi Afrodite, dan Dewi Athena. Yang akhirnya menjadi awal mula terciptanya Perang Troya dan menggenapkan ramalan dari Aekus.

Dalam perayaan pernikahan Peleus dan Dewi Thetis, Dewa Zeus, pemimpin dari seluruh Dewa-dewa Yunani mengadakan pesta di Puncak Olimpus. Semua Dewa dan Dewi dan Mahluk Setengah Dewa lainnya diundang, semuanya kecuali Dewi Eris, Dewi Perselisihan dan Iri Hati, tak seorang pun tentunya yang menginginkan kehadiran seorang pengacau di pesta pernikahan. Merasa terhina dan marah, Dewi Iris ingin membalas dendam, dia menjatuhkan sebutir apel emas dengan tulisan “Kallisti” yang berarti untuk wanita tercantik ke tengah-tengah kerumunan pesta itu, menyebabkan pertengkaran di antara para Dewi-dewi karena semua merasa bahwa apel itu dimaksudkan untuk diri mereka sendiri.

Dewi-dewi yang ngotot memperebutkan apel tersebut adalah Dewi Hera, Dewi Afrodite dan Dewi Athena, masing-masing mengklaim kalau apel itu adalah milik mereka. Mereka mulai bertengkar dan tidak berbicara satu sama lain. Karena tidak ingin berselisih lebih lama, mereka bertiga menghadap Dewa Zeus untuk memutuskan siapa yang berhak mendapatkan apel tersebut. Dewa Zeus menyadari, siapapun yang akan dipilihnya maka dua lainnya yang tidak terpilih akan membencinya, dia tidak mau ikut campur dalam perselisihan mereka. Dia menunjuk Paris, manusia paling tampan dan paling jujur di dunia untuk memutuskannya. Dengan diantar oleh Dewa Hermes, mereka bertiga menemui Paris yang sedang menggembalakan ternak di Gunung Garagarus.

Ketiga Dewi itu mencoba merayu Paris, mendatanginya secara bergantian dengan memberikan iming-iming hadiah. Yang pertama adalah Dewi Hera menawarkan kekuasaan seluruh Eropa dan Asia kepadanya. Dewi Athena datang setelah Dewi Hera, dia menawarkan keahlian perang, kebijaksanaan, dan kemampuan menjadi seorang pahlawan yang hebat. Dewi Afrodite yang datang terakhir kali menawarkan cinta dari wanita tercantik sedunia, yaitu Helena dari Sparta. Paris tidak bisa memutuskan secepatnya, dan tidak bisa memilih satu diantara lainnya, hingga akhirnya Dewi Afrodite membuka seluruh pakaiannya, menunjukkan kecantikan tubuhnya yang telanjang kepada Paris dan mengatakan bahwa Helena memiliki kecantikan yang sama dengan dirinya. Paris memutuskan untuk memilih Dewi Afrodite, dan Helena.

Helena sudah menikah dengan dengan Menelaus, Raja Sparta. Jadi Paris harus menculiknya dari rumah Menelaus (tetapi dalam berbagai penuturan, ada cerita yang menyatakan bahwa Helena jatuh cinta pada Paris dan mengikuti Paris dengan suka hati, bukan karena diculik, sebagian juga mengatakan bahwa Dewi Afrodit memerintahkan Cupid untuk memanah Helena dengan panah cinta tepat pada saat dia melihat Paris sehingga Helena tergila-gila pada Paris).

Petualangan para pahlawan Yunani untuk mengembalikan Helena kepada Menelaus menjadi Mitos Yunani yang terkenal sebagi awal mula terjadinya Perang Troya. Perang hebat ini dikarenakan kecantikan Helena yang terkenal di seluruh Akaea (Yunani Kuno), mengundang beberapa orang dengan kemampuan-kemampuan hebat untuk menikahinya karena tergiur oleh kecantikan Helena. Pada waktu itu Tindareus, ayah Helena, mengikuti saran Odises untuk membuat semua orang yang memperebutkan Helena berjanji untuk melindungi pernikahan Helenan dengan laki-laki yang akan dipilihnya sebagai suaminya, yang akhirnya dimenangkan oleh Menelaus. Ketika Helena diculik oleh Paris dari Troya, Menelaus menagih janji itu, inilah yang menyebabkan seluruh laki-laki terkuat dan terhebat di Akaea (yang dulu mengikuti kontes memperebutkan Helena) ikut membantu untuk mengembalikan Helena kepada Menelaus. Karena itu seluruh Yunani bergerak dan bertempur melawan Troya. Dan perang Troya pun meletus.

Dalam Perang Troya, Kerajaan Troya akhirnya kalah dan hancur (para Dewa-dewa ikut campur dalam masalah ini, sakit hati Dewi Athena menjadi penyebab salah satu faktor utama kehancuran Troya yang terkenal dengan benteng kokohnya itu, karena Dewi Athena lah yang membisikkan pada Odises ide untuk membuat Kuda Kayu (Trojan Horse, yang akhirnya dikenal juga sebagai julukan pada virus komputer yang memiliki cara kerja yang sama dengan Kuda Kayu ini) yaitu meyembunyikan semua prajurit Yunani di dalam kuda kayu besar, dan memberikannya sebagai hadiah kepada Raja Troya, ketika malam tiba, seluruh prajurit Yunani keluar dan membantai separuh dari penghuni Kerajaan Troya. Semua laki-laki dewasa dan anak laki-laki dibunuh. Wanita banyak yang diperkosa. Harta-harta dirampas. Seluruh keluarga dan keturunan Raja Priamus tewas dan binasa dalam pertempuran ini termasuk Paris. Benar-benar kisah yang paling tragis yang pernah ada di dalam mitologi Yunani, hampir sama tragisnya dengan Kisah Odipus. Akhirnya ramalan itu benar-benar menjadi. Kerajaan Troya hancur karena Paris. Lelaki tertampan di dunia itu tewas hanya dikarenakan cinta, semuanya dikarenakan oleh kecantikan seorang Helena.

Sebagian disadur dan diterjemahkan dari Wikipedia.

Matthew Marsden
Aktor Yang Memerankan Paris di cerita “Helen of Troy”

Comments

  1. Baru kali ini gw baca sejarah Paris. Tengkyu 4 sharing.
    Btw, patungnya Paris seksi yah...

    ReplyDelete
  2. oh Paris itu laki toh kirain pere

    ReplyDelete
  3. whew, sampai sekarang gw masih belum bisa membayangkan seperti apa Helen of Troy itu. kecantikan yang bisa meluncurkan ribuan kapal perang ... :D

    ReplyDelete
  4. @ GayBali. Huehehehehehe. Itu ada dalam artikel Paris, tapi kukira dulu itu patungnya Dewa Apollo.

    @ GoGo. Jiah. Mau gitu jd penyebab hancurnya sebuah kerajaan? huehehehehehehe. Ambil cantiknya aja ea Go :p

    @ M. Oh kalo pere si Paris Hilton ixixixixixixi

    @ whiteowl. Sebelum dia menikah dia sudah menyebabkan banyak laki-laki mati karena kecantikannya, termasuk 2 orang kakak kembarnya Pollux dan Castor huehehehehehehehe.

    ReplyDelete
  5. cari temen kost di tangerang 085691040462

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

AKU DAN POLISI(KU)

PIN TRAIN BBM FOR MEN EDISI THANKSGIVING

MANTRA