TOBIAS DAN IAN (SEBUAH CERITA) #5~Never Say Never prelude

Tobias tampak sedang sibuk menata layout Friendster dengan sedikit menggerutu, terang saja karena yang sedang diupdatenya bukan Friendster miliknya, tetapi milik Rasta, polisi yang kurang jelas, apakah dianggapnya teman atau bukan, kalau bukan teman dia tidak akan mau repot sendiri, tetapi kalau dibilang teman tidak mungkin dia setiap 5 menit menggerutu, ya begitulah.

"Hari gini, mau gaul kok ngerepotin orang? Tape dweh." gerutu Tobi tapi tetap menata layout dengan rapi, dia memilih layout bertema dark.

"Preman cocoknya yang suram-suram aja, kalau yang cerah-cerah kayaknya ga cocok, apalagi pake pink, jangan2 ntar wa dikerangkeng lagi bwahahahaha."



Sembari mendesain layout, dia juga asik chatting di mIRC, di room GIM, tempat nangkringnya, biasa, ngerjain para gay jablay, dan keisengannya kali ini udah kelewat batas. Di chatting kali ini dia mengaku sebagai Polisi dan menggunakan Friendster Rasta, dengan foto profile sedang tidur yang diambilnya secara diam-diam beberapa waktu yang lalu.



"Anjrit, ga nyangka kalo jadi polisi bisa laris manis gini huahahahaha." Tobias yang sedari tadi menggerutu sekarang malah tertawa ngakak, sampai penjaga warnet itu agak heran.


3 jam lamanya Tobi menggarap Friendster sambil berbuat iseng, bahkan dia berhasil mengerjai seorang anggota AL, dan menemukan cukup banyak anggota TNI dan Polisi yang gay atau biseks.


"Bagaimana Tob? Udah kamu buatkan fs-nya?"

"Sudah Pak, alamatnya di *****iano@yahoo.co.uk dan paswordnya tobias, nanti paswordnya ganti saja Pak."

"Trims ya, nanti kucoba. Besok kamu pulangnya tunggu aku ya."

"Kenapa Pak?"

"Biar pulangnya aku antar."

Hadoh, wa kapok naek motor kalo yg nyetir kayak setan. Keluh Tobi dalam hati.

Comments

Popular posts from this blog

AKU DAN POLISI(KU)

PIN TRAIN BBM FOR MEN EDISI THANKSGIVING

MANTRA